Karbohidrat dapat dikelompokkan
menjadi polisakarida, oligosakarida, dan monosakarida. Polisakarida tergolong
senyawa polimer, meliputi amilum, glikogen, selulosa, dan inulin. Sedang
oligosakarida meliputi disakarida, trisakarida, dan tetrasakarida;
masing-masing merupakan dimer, trimer,dan tetramer. Pembahasan umum hanya
ditujukan pada disakarida, yang meliputi sukrosa (sakarosa), maltosa dan
laktosa. Monosakarida merupakan monomer dari dimer dan polimer yang diuraikan
di atas. Terdapat tiga jenis monosakarida, yaitu glukosa, galaktosa, dan
fruktosa. Glukosa dan galaktosa tergolong aldoheksosa, sedang fruktosa adalah
ketoheksosa. Aldoheksosa merupakan suatu heksosa yang memiliki gugus fungsi
aldehida, sedang ketoheksosa adalah heksosa yang mengandung gugus fungsi keton.
Glukosa dengan rumus umum C6H12O6, memiliki gugus alde hida, -CHO yang terikat pada atom C nomor satu. Gugus aldehida selalu terdapat pada atom C nomor satu, karena satu elektron valensinya telah berikatan dengan atom H membentuk satu ikatan kovalen dan dua elektron valensinya berikatan dengan atom O membentuk sebuah ikatan rangkap. Kelima atom C yang lain masing-masing mengandung gugus hidroksil, -OH. Glukosa memiliki atom C kiral, yaitu atom C asimetris. Atom C ini keempat elektron valensinya mengikat atom atau gugus yang berbeda. Jika ditulis secara sederhana, maka rumus struktur glukosa rantai terbuka adlah CH2OH-(CHOH)4CHO. Keempat >CHOH menunjukkan bahwa jumlah atom C kiral ada 4. Setiap atom C pada >CHOH mengikat satu atom H, satu gugus -OH, dan kedua ikatan kovalen tunggal yang lain mengikat rantai C di samping kiri dan samping kanannya. Karena glukosa memiliki atom C kiral, maka glukosa memiliki isomer optik. Glukosa yang sangat berperanan dalam kehidupan kita adalah D-glukosa. Gugus -OH pada keempat atom C kiral mempunyai kedudukan ruang yang berbeda. Jika diurutkan dari atom C nomopr dua hingga nomor lima, gugus -OH menghadap ke kanan, kiri, kanan, kanan.
Gala ktosa, C6H12O6 memiliki rumus molekul dan rumus struktur yang sama dengan glukosa, perbedaannya hanya kedudukan dalam ruang. Jadi keduanya isomer optik. Perbedaan tersebut ditunjukkan oleh perbedaan kedudukan ruang gugus -OH. Jika diurutkan dari atom C nomor dua hingga atom C nomor 5, gugus -OH menghadap ke kanan, kiri, kiri, kanan. Fruktosa, rumus molekulnya juga sama dengan glukosa dan galaktosa, C6H12O6. Ketiganya isomer. Namun karena fruktosa memiliki gugus fungsi yang berbeda dengan glukosa dan
Glukosa dengan rumus umum C6H12O6, memiliki gugus alde hida, -CHO yang terikat pada atom C nomor satu. Gugus aldehida selalu terdapat pada atom C nomor satu, karena satu elektron valensinya telah berikatan dengan atom H membentuk satu ikatan kovalen dan dua elektron valensinya berikatan dengan atom O membentuk sebuah ikatan rangkap. Kelima atom C yang lain masing-masing mengandung gugus hidroksil, -OH. Glukosa memiliki atom C kiral, yaitu atom C asimetris. Atom C ini keempat elektron valensinya mengikat atom atau gugus yang berbeda. Jika ditulis secara sederhana, maka rumus struktur glukosa rantai terbuka adlah CH2OH-(CHOH)4CHO. Keempat >CHOH menunjukkan bahwa jumlah atom C kiral ada 4. Setiap atom C pada >CHOH mengikat satu atom H, satu gugus -OH, dan kedua ikatan kovalen tunggal yang lain mengikat rantai C di samping kiri dan samping kanannya. Karena glukosa memiliki atom C kiral, maka glukosa memiliki isomer optik. Glukosa yang sangat berperanan dalam kehidupan kita adalah D-glukosa. Gugus -OH pada keempat atom C kiral mempunyai kedudukan ruang yang berbeda. Jika diurutkan dari atom C nomopr dua hingga nomor lima, gugus -OH menghadap ke kanan, kiri, kanan, kanan.
Gala ktosa, C6H12O6 memiliki rumus molekul dan rumus struktur yang sama dengan glukosa, perbedaannya hanya kedudukan dalam ruang. Jadi keduanya isomer optik. Perbedaan tersebut ditunjukkan oleh perbedaan kedudukan ruang gugus -OH. Jika diurutkan dari atom C nomor dua hingga atom C nomor 5, gugus -OH menghadap ke kanan, kiri, kiri, kanan. Fruktosa, rumus molekulnya juga sama dengan glukosa dan galaktosa, C6H12O6. Ketiganya isomer. Namun karena fruktosa memiliki gugus fungsi yang berbeda dengan glukosa dan
galaktosa, maka fruktosa berisomer
fungsi dengan kedua monosakarida yang lain. Melihat struktur teruka fruktosa,
atom C nomor satu mengikat satu gugus -OH dan dua atom H. Gugus fungsi keton
berada pada atom C nomor dua. Atom C nomor 6 sama dengan atom C nomor satu,
sedang atom C nomor 3, 4, dan 5 merupakan atom C kiral, yaitu sebagai >CHOH.
Secar a sederhana rumus struktur terbuka fruktosa adalah CH2OHCO(CHOH)3CH2OH.
Ketiga gugus -OH pada atom C kiral secara berurutan dari atom C nomor tiga hingga
nomor 5 menghadap ke kiri, kanan, kanan.
Dalam setiap tubuh makhluk hidup, selalu mengandung atom karbon (C =
Dalam setiap tubuh makhluk hidup, selalu mengandung atom karbon (C =
carbon), hidrogen (H), dan oksigen
(O) dalam tubuhnya. Sekumpulan atom-atom akan membentuk molekul-molekul yang
disebut molekul organik. Ada empat golongan molekul organik, yaitu molekul
lipid, protein, karbohidrat, dan asam nukleat. Interaksi antarmolekul-molekul
tersebut akan membentuk organel yang memiliki fungsi tertentu. Selanjutnya,
interaksi tersebut membentuk organisasi tingkat sel.
Karbohidrat
atau hidrat arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil
energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Di negara sedang
berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada
daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat
dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang
mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan
kaya lemak maupun protein. Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras,
gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar
luas di alam.
Secara umum
definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon,
Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam
komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari
beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian
besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari,
terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Sumber
karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan
hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada
tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui
proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun
(klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari
tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai. Reaksi fotosintese sinar
matahari :
6 CO2 + 6
H2O C6 H12 O6 + 6 O2
Pada proses
fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan
enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara
dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Enersi kimia yang terbentuk akan
disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.
Karbohidrat
yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan menjadi tiga:
Monosakarida
Karbohidrat
yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi dihidrolisa.
Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis, sehingga secara umum disebut
juga gula. Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa. Dalam Ilmu Gizi hanya ada
tiga jenis monosakarida yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa.
Glukosa
Terkadang
orang menyebutnya gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di alam,
terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di
dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencemaan amilum, sukrosa, maltosa
dan laktosa.
Glukosa
dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar Gula Darah) dan berfungsi sebagai
penyedia energi bagi seluruh sel-sel dan jaringan tubuh. Pada keadaan
fisiologis Kadar Gula Darah sekitar 80-120 mg %. Kadar gula darah dapat
meningkat melebihi normal disebut hiperglikemia, keadaan ini dijumpai pada
penderita Diabetes Mellitus.
Fruktosa
Disebut juga
gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis sakarida yang paling manis, banyak
dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam
tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.
Galaktosa
Tidak
dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh
merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.
Disakarida
Merupakan
gabungan antara 2 (dua) monosakarida, pada bahan makanan disakarida terdapat 3
jenis yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa.
Sukrosa
Adalah gula
yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering disebut gula meja
(table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert. Mempunyai 2 (dua)
molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul
fruktosa.
Sumber: tebu
(100% mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), jam, jelly.
Maltosa
Mempunyai 2
(dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Di dalam
tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicema dan
rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan berubah menjadi warna
biru.
Peranan
perbandingan amilosa dan amilo pektin terlihat pada serelia; Contohnya beras,
semakin kecil kandungan amilosa atau semakin tinggi kandungan amilopektinnya,
semakin lekat nasi tersebut.
Pulut
sedikit sekali amilosanya (1-2%), beras mengandung amilosa > 2%
Berdasarkan
kandungan amilosanya, beras (nasi) dapat dibagi menjadi 4 golongan:
-amilosa
tinggi 25-33%
-amilosa
menengah 20-25%
-amilosa
rendah 09-20%
-amilosa
sangat rendah <>
Loktosa
Mempunyai 2
(dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu
molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air.
Sumber :
hanya terdapat pada susu sehingga disebut juga gula susu.
-susu sapi
4-5%
-asi 4-7%
Laktosa
dapat menimbulkan intolerance (laktosa intolerance) disebabkan kekurangan enzim
laktase sehingga kemampuan untuk mencema laktosa berkurang. Kelainan ini dapat
dijumpai pada bayi, anak dan orang dewasa, baik untuk sementara maupun secara
menetap. Gejala yang sering dijumpai adalah diare, gembung, flatus dan kejang
perut. Defisiensi laktase pada bayi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan,
karena bayi sering diare. Terapi diit dengan pemberian formula rendah laktosa
seperti LLM, Almiron, Isomil, Prosobee dan Nutramigen, dan AI 110 bebas
Laktosa. Formula rendah laktosa tidak boleh diberikan terlalu lama (maksimum
tiga bulan), karena laktosa diperlukan untuk pertumbu ban sel-sel otak.
Polisakarida
Merupakan
senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih dari 60.000 molekul
monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun bercabang.
Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida dan
disakarida. Di dalam Ilmu Gizi ada 3 (tiga) jenis yang ada hubungannya yaitu
amilum, dekstrin, glikogen dan selulosa.
Amilum (zat
pati)
Merupakan
sumber enersi utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di
negara sedang berkembang oleh karena di konsumsi sebagai bahan makanan pokok.
Sumber: umbi-umbian,serealia dan biji-bijian merupakan sumber amilum yang
berlimpah ruah oleh karena mudah didapat untuk di konsumsi. Jagung, beras dan
gandum kandungan amilurnnya lebih dari 70%, sedangkan pada kacang-kacangan
sekitar 40%.
Amilum tidak
larut di dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan
yang sangat pekat seperti pasta; peristiwa ini disebut “gelatinisasi”.
Dekstrin
Merupakan
zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya lebih sederhana, lebih mudah
larut di dalam air, denganjodium akan berubah menjadi wama merah.
Glikogen
Glikogen merupakan “pati hewani”, terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di
dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium
akan menghasilkan warna merah. Glikogen terdapat pada otot hewan, manusia dan
ikan. Pada waktu hewan disembelih, terjadi kekejangan (rigor mortis) dan
kemudian glikogen dipecah menjadi asam laktat selama post mortum. Sumber banyak
terdapat pada kecambah, serealia, susu, syrup jagung (26%).
Selulosa
Hampir 50%
karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa, karena selulosa
merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa
tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia, oleh karena tidak ada enzim untuk
memecah selulosa. Meskipun tidak dapat dicerna, selulosa berfungsi sebagai
sumber serat yang dapat memperbesar volume dari faeses, sehingga akan
memperlancar defekasi.
Dahulu serat
digunakan sebagai indeks dalam menilai kualitas makanan, makin tinggi kandungan
serat dalam makanan maka nilai gizi makanan tersebut dipandang semakin buruk.
Akan tetapi pada dasawarsa terakhir ini, para ahli sepakat bahwa serat
merupakan komponen penyusun diet manusia yang sangat penting. Tanpa adanya
serat, mengakibatkan terjadinya konstipasi (susah buang air besar),
Fungsi
serat:
a. Mencegah
Penyakit Jantung Koroner
Kolesterol
telah lama diduga sebagai penyebab terjadinya aterosklerosis yang akhirnya
berakibat timbulnya penyakit jantung koroner. Produk akhir metabolisme
kolesterol adalah asam empedu. Serat yang berasal dari makanan sesampainya di
saluran pencernaan akan mengikat asam empedu. Dalam keadaan terikat, asam
empedu ber sarna-sarna serat dikeluarkan dalam bentuk feses. Dengan dernikian
semakin banyak serat dimakan, maka semakin banyak lernak dan kolesterol
dikeluarkan. Nabi bersabda yang artinya : “Ketahuilah sesungguhnya di dalam
tubuh manusia ada segumpal daging, bila ia baik maka sehatlah seluruh tubuh itu
baik, dan jika ia rusak maka akan sakitlah seluruh tubuh itu. Sesungguhnya itu
adalah jantung. (HR.Bukhori dan Muslim). Al-qolbu di atas dapat diartikan
sebagai suatu benda yang berwujud segumpal daging yang dapat diartikan sebagai
jantung dan dapat diartikan pula sebagai ruh atau sesuatu hal yang abstrak,
tidak dapat dilihat atau diraba.
b. Mencegah
kanker pada usus besar
Kanker pada
usus besar (kolon) diakibatkan masuknya benda-benda asing ke dalam usus besar,
benda-benda asing tersebut akan diubah sifatnya menjadi karsinogenik. Adanya
serat kasar yang melalui kolon, mengakibatkan lingkungan rnikroba terganggu
sehingga aktifitas mikroba tersebut berkurang.
Glukosa dengan rumus umum C6H12O6, memiliki gugus alde hida, -CHO yang terikat pada atom C nomor satu. Gugus aldehida selalu terdapat pada atom C nomor satu, karena satu elektron valensinya telah berikatan dengan atom H membentuk satu ikatan kovalen dan dua elektron valensinya berikatan dengan atom O membentuk sebuah ikatan rangkap. Kelima atom C yang lain masing-masing mengandung gugus hidroksil, -OH. Glukosa memiliki atom C kiral, yaitu atom C asimetris. Atom C ini keempat elektron valensinya mengikat atom atau gugus yang berbeda. Jika ditulis secara sederhana, maka rumus struktur glukosa rantai terbuka adlah CH2OH-(CHOH)4CHO. Keempat >CHOH menunjukkan bahwa jumlah atom C kiral ada 4. Setiap atom C pada >CHOH mengikat satu atom H, satu gugus -OH, dan kedua ikatan kovalen tunggal yang lain mengikat rantai C di samping kiri dan samping kanannya. Karena glukosa memiliki atom C kiral, maka glukosa memiliki isomer optik. Glukosa yang sangat berperanan dalam kehidupan kita adalah D-glukosa. Gugus -OH pada keempat atom C kiral mempunyai kedudukan ruang yang berbeda. Jika diurutkan dari atom C nomopr dua hingga nomor lima, gugus -OH menghadap ke kanan, kiri, kanan, kanan.
Gala ktosa, C6H12O6 memiliki rumus molekul dan rumus struktur yang sama dengan glukosa, perbedaannya hanya kedudukan dalam ruang. Jadi keduanya isomer optik. Perbedaan tersebut ditunjukkan oleh perbedaan kedudukan ruang gugus -OH. Jika diurutkan dari atom C nomor dua hingga atom C nomor 5, gugus -OH menghadap ke kanan, kiri, kiri, kanan. Fruktosa, rumus molekulnya juga sama dengan glukosa dan galaktosa, C6H12O6. Ketiganya isomer. Namun karena fruktosa memiliki gugus fungsi yang berbeda dengan glukosa dan
galaktosa, maka fruktosa berisomer
fungsi dengan kedua monosakarida yang lain. Melihat struktur teruka fruktosa,
atom C nomor satu mengikat satu gugus -OH dan dua atom H. Gugus fungsi keton
berada pada atom C nomor dua. Atom C nomor 6 sama dengan atom C nomor satu,
sedang atom C nomor 3, 4, dan 5 merupakan atom C kiral, yaitu sebagai >CHOH.
Secar a sederhana rumus struktur terbuka fruktosa adalah CH2OHCO(CHOH)3CH2OH.
Ketiga gugus -OH pada atom C kiral secara berurutan dari atom C nomor tiga hingga
nomor 5 menghadap ke kiri, kanan, kanan.
Dalam setiap tubuh makhluk hidup, selalu mengandung atom karbon (C =
Dalam setiap tubuh makhluk hidup, selalu mengandung atom karbon (C =
carbon), hidrogen (H), dan oksigen
(O) dalam tubuhnya. Sekumpulan atom-atom akan membentuk molekul-molekul yang
disebut molekul organik. Ada empat golongan molekul organik, yaitu molekul
lipid, protein, karbohidrat, dan asam nukleat. Interaksi antarmolekul-molekul
tersebut akan membentuk organel yang memiliki fungsi tertentu. Selanjutnya,
interaksi tersebut membentuk organisasi tingkat sel.
Karbohidrat
atau hidrat arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil
energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Di negara sedang
berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada
daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat
dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang
mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan
kaya lemak maupun protein. Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras,
gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar
luas di alam.
Secara umum
definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon,
Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam
komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari
beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian
besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari,
terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Sumber
karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan
hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada
tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui
proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun
(klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari
tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai. Reaksi fotosintese sinar
matahari :
6 CO2 + 6
H2O C6 H12 O6 + 6 O2
Pada proses
fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan
enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara
dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Enersi kimia yang terbentuk akan
disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.
Karbohidrat
yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan menjadi tiga:
Monosakarida
Karbohidrat
yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi dihidrolisa.
Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis, sehingga secara umum disebut
juga gula. Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa. Dalam Ilmu Gizi hanya ada
tiga jenis monosakarida yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa.
Glukosa
Terkadang
orang menyebutnya gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di alam,
terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di
dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencemaan amilum, sukrosa, maltosa
dan laktosa.
Glukosa
dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar Gula Darah) dan berfungsi sebagai
penyedia energi bagi seluruh sel-sel dan jaringan tubuh. Pada keadaan
fisiologis Kadar Gula Darah sekitar 80-120 mg %. Kadar gula darah dapat
meningkat melebihi normal disebut hiperglikemia, keadaan ini dijumpai pada
penderita Diabetes Mellitus.
Fruktosa
Disebut juga
gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis sakarida yang paling manis, banyak
dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam
tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.
Galaktosa
Tidak
dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh
merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.
Disakarida
Merupakan
gabungan antara 2 (dua) monosakarida, pada bahan makanan disakarida terdapat 3
jenis yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa.
Sukrosa
Adalah gula
yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering disebut gula meja
(table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert. Mempunyai 2 (dua)
molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul
fruktosa.
Sumber: tebu
(100% mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), jam, jelly.
Maltosa
Mempunyai 2
(dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Di dalam
tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicema dan
rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan berubah menjadi warna
biru.
Peranan
perbandingan amilosa dan amilo pektin terlihat pada serelia; Contohnya beras,
semakin kecil kandungan amilosa atau semakin tinggi kandungan amilopektinnya,
semakin lekat nasi tersebut.
Pulut
sedikit sekali amilosanya (1-2%), beras mengandung amilosa > 2%
Berdasarkan
kandungan amilosanya, beras (nasi) dapat dibagi menjadi 4 golongan:
-amilosa
tinggi 25-33%
-amilosa
menengah 20-25%
-amilosa
rendah 09-20%
-amilosa
sangat rendah <>
Loktosa
Mempunyai 2
(dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu
molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air.
Sumber :
hanya terdapat pada susu sehingga disebut juga gula susu.
-susu sapi
4-5%
-asi 4-7%
Laktosa
dapat menimbulkan intolerance (laktosa intolerance) disebabkan kekurangan enzim
laktase sehingga kemampuan untuk mencema laktosa berkurang. Kelainan ini dapat
dijumpai pada bayi, anak dan orang dewasa, baik untuk sementara maupun secara
menetap. Gejala yang sering dijumpai adalah diare, gembung, flatus dan kejang
perut. Defisiensi laktase pada bayi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan,
karena bayi sering diare. Terapi diit dengan pemberian formula rendah laktosa
seperti LLM, Almiron, Isomil, Prosobee dan Nutramigen, dan AI 110 bebas
Laktosa. Formula rendah laktosa tidak boleh diberikan terlalu lama (maksimum
tiga bulan), karena laktosa diperlukan untuk pertumbu ban sel-sel otak.
Polisakarida
Merupakan
senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih dari 60.000 molekul
monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun bercabang.
Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida dan
disakarida. Di dalam Ilmu Gizi ada 3 (tiga) jenis yang ada hubungannya yaitu
amilum, dekstrin, glikogen dan selulosa.
Amilum (zat
pati)
Merupakan
sumber enersi utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di
negara sedang berkembang oleh karena di konsumsi sebagai bahan makanan pokok.
Sumber: umbi-umbian,serealia dan biji-bijian merupakan sumber amilum yang
berlimpah ruah oleh karena mudah didapat untuk di konsumsi. Jagung, beras dan
gandum kandungan amilurnnya lebih dari 70%, sedangkan pada kacang-kacangan
sekitar 40%.
Amilum tidak
larut di dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan
yang sangat pekat seperti pasta; peristiwa ini disebut “gelatinisasi”.
Dekstrin
Merupakan
zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya lebih sederhana, lebih mudah
larut di dalam air, denganjodium akan berubah menjadi wama merah.
Glikogen
Glikogen merupakan “pati hewani”, terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di
dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium
akan menghasilkan warna merah. Glikogen terdapat pada otot hewan, manusia dan
ikan. Pada waktu hewan disembelih, terjadi kekejangan (rigor mortis) dan
kemudian glikogen dipecah menjadi asam laktat selama post mortum. Sumber banyak
terdapat pada kecambah, serealia, susu, syrup jagung (26%).
Selulosa
Hampir 50%
karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa, karena selulosa
merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa
tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia, oleh karena tidak ada enzim untuk
memecah selulosa. Meskipun tidak dapat dicerna, selulosa berfungsi sebagai
sumber serat yang dapat memperbesar volume dari faeses, sehingga akan
memperlancar defekasi.
Dahulu serat
digunakan sebagai indeks dalam menilai kualitas makanan, makin tinggi kandungan
serat dalam makanan maka nilai gizi makanan tersebut dipandang semakin buruk.
Akan tetapi pada dasawarsa terakhir ini, para ahli sepakat bahwa serat
merupakan komponen penyusun diet manusia yang sangat penting. Tanpa adanya
serat, mengakibatkan terjadinya konstipasi (susah buang air besar),
Fungsi
serat:
a. Mencegah
Penyakit Jantung Koroner
Kolesterol
telah lama diduga sebagai penyebab terjadinya aterosklerosis yang akhirnya
berakibat timbulnya penyakit jantung koroner. Produk akhir metabolisme
kolesterol adalah asam empedu. Serat yang berasal dari makanan sesampainya di
saluran pencernaan akan mengikat asam empedu. Dalam keadaan terikat, asam
empedu ber sarna-sarna serat dikeluarkan dalam bentuk feses. Dengan dernikian
semakin banyak serat dimakan, maka semakin banyak lernak dan kolesterol
dikeluarkan. Nabi bersabda yang artinya : “Ketahuilah sesungguhnya di dalam
tubuh manusia ada segumpal daging, bila ia baik maka sehatlah seluruh tubuh itu
baik, dan jika ia rusak maka akan sakitlah seluruh tubuh itu. Sesungguhnya itu
adalah jantung. (HR.Bukhori dan Muslim). Al-qolbu di atas dapat diartikan
sebagai suatu benda yang berwujud segumpal daging yang dapat diartikan sebagai
jantung dan dapat diartikan pula sebagai ruh atau sesuatu hal yang abstrak,
tidak dapat dilihat atau diraba.
b. Mencegah
kanker pada usus besar
Kanker pada
usus besar (kolon) diakibatkan masuknya benda-benda asing ke dalam usus besar,
benda-benda asing tersebut akan diubah sifatnya menjadi karsinogenik. Adanya
serat kasar yang melalui kolon, mengakibatkan lingkungan rnikroba terganggu
sehingga aktifitas mikroba tersebut berkurang.
semoga bermanfaat bagi anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar